Hingga saat ini, letusan gunung Tambora masih tercatat sebagai bencana alam terburuk di era modern. Meski kejadiannya sudah begitu lama, hingga kini masih banyak catatan dan penelitian yang mampu menceritakan bagaimana bencana tersebut terjadi. Berikut ini beberapa faktanya.
1. | Gunung Api Aktif yang Sedang Tidur |
Tambora sebenarnya adalah gunung api aktif dan sudah pernah meletus tiga kali sebelum letusan tahun 1815. Namun seberapa besar kekuatannya tidak diketahui. Letusan pertama terjadi pada tahun 3910 SM, 3050 SM, dan 740.
2. | Suara Ledakan yang Dikira Letusan Meriam |
Ketika terdengar suara dentuman secara terus menerus, kebanyakan orang tidak mengira bahwa itu adalah suara letusan gunung. Bahkan Raffles yang saat itu ada di Bogor mengira itu adalah suara musuh yang menembakkan meriam.
3. | Letusan Gunung Terdahsyat dalam Sejarah Manusia yang Tercatat |
Ketika meletus, Tambora memuntahkan abu dan bebatuan piroklastik hingga setidaknya mencapai seratus kilometer kubik lebih.
Jumlah ini jauh lebih dahsyat dari letusan Krakatau yang memuntahkan sekitar 20 kilometer kubik.
4. | Puncak Gunung yang Hilang Sepertiganya |
Sebelum meletus, ketinggian gunung Tambora mencapai 4.300 meter dan menjadikannya salah satu puncak tertinggi di Nusantara. Namun akibat letusan tahun 1815, sepertiga bagian dari puncak gunung Tambora hancur berhamburan.
5. | Pompeii dari Timur yang Memakan Ribuan Korban Jiwa |
Tahun 2004, tim arkeologi yang melakukan penggalian menemukan sisa peradaban yang terkubur. Karena posisi dan cirinya mirip dngan Pompeii yang terkubur karena letusan gunung Vesuvius, temuan ini sering disebut sebagai Pompeii dari Timur.
12 ribu warga yang tinggal di lereng gunung Tambora binasa dalam sehari, dan hanya 26 orang saja yang berhasil selamat. Korban juga berjatuhan di Pulau Sumbawa dan Lombok mencapai 92 ribu orang akibat penyakit dan kelaparan sebagai dampak dari letusan gunung tersebut.
6. | Dunia Tanpa Musim Panas |
Letusan gunung Tambora menyebabkan iklim dunia menjadi kacau. Negara di belahan dunia utara tidak melewati musim panas tahun 1816 akibat tertupu kabut tebal. Bahkan suhu normal dunia juga berkurang sekitar 0,4 – 0,7 derajat Celcius. Meski kelihatan kecil, ini cukup menyebabkan pertanian dunia menjadi kacau.
1816 menjadi tahun terdingin kedua di Belahan Bumi Utara sejak tahun 1400 Masehi. Eropa mengalami badai salju yang lebih deras. Perubahan iklim ini mengakibatkan wabah tifus menyebar di Eropa, banyaknya ternak yang meninggal di New England, gagal panen di Kepulauan Britania, serta kelaparan yang merajalela di wilayah Eropa.
7. | Asia Tenggara Diliputi Kegelapan |
Bebatuan apung tercipta akibat letusan ini dan beberapa diantaranya bisa mengapung di air. Letusan Tambora menciptakan begitu banyak batu menyelimuti lautan hingga terlihat seperti gunung es raksasa di lautan.
Tidak hanya itu saja, letusan Tambora juga mengeluarkan payung debu vulkanis. Debu vulkanis ini menyebar dan menyelimuti Asia Tenggara dan membuatnya tertutup kegelapan setidaknya selama seminggu.
Meskipun tidak ada saksi mata yang masih hidup untuk menceritakan kejadian tersebut, namun banyak catatan sejarah yang merekam kejadian ini. Pasalnya, letusan tersebut tidak cuma mempengaruhi Indonesia saja, tapi juga warga dunia lainnya. Kisah ini membuktikan bahwa kondisi alam seperti apapun di belahan dunia manapun sebenarnya akan saling mempengaruhi wilayah lainnya karena kita tinggal di planet yang sama. Kerusakan di belahan dunia manapun, pada akhirnya akan berdampak pada kita.